Jakarta, FORTUNE – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengeklaim perusahaan pelat merah sangat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi, termasuk saat perekonomian Indonesia tumbuh 5,44 persen secara tahunan pada kuartal II-2022.
Bahkan, kata Erick, sepertiga dari perekonomian Indonesia merupakan kontribusi dari BUMN. Hal tersebut tergambar dari total aset BUMN yang telah mencapai Rp9.000 triliun pada 2021 atau setara 53 persen dari produk domestik bruto (PDB).
"BUMN punya andil dalam menjaga daya beli masyarakat dengan memberikan lapangan kerja serta berperan dalam memastikan pelayanan masyarakat tetap terjaga dalam masa krisis," kata Erick melalui keterangan tertulis, Senin (8/8).
Dalam hal penciptaan lapangan kerja, katanya, sejumlah proyek besar BUMN seperti proyek peningkatan kilang atau refinery development master plan (RDMP) Balikpapan telah menyerap 19.000 tenaga kerja, demikian juga hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) menyerap 10.000 tenaga kerja.
Sementara itu smelter tembaga Freeport Gresik kata dia menyerap hingga 40.000 tenaga kerja, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang saat ini dikerjakan PT Hutama Karya (Persero) telah mencatatkan penyerapan hingga 200.000 tenaga kerja.
Lalu pembangunan KEK Mandalika melalui InJourney selaku inti dari penyelenggaraan pergelaran internasional MotoGP mampu menyerap 4.500 tenaga kerja lokal dan berhasil memastikan bahwa masyarakat sekitar tidak hanya menjadi penonton, namun juga turut terlibat sejak pembangunan hingga penyelenggaraan event internasional MotoGP dan WSBK.
"Selain itu, BUMN membuka kesempatan berusaha dan mendorong bisnis UMKM antara lain dengan pengembangan pelabuhan Benoa sebagai Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) dan pengembangan Bakauheni Harbour City (HBC) yang dikonsep 100 persen untuk menyokong perekonomian lokal di kawasan sekitarnya," kata Erick.