Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Evaluasi Makan Bergizi Gratis, Ahli: Libatkan Kantin Sekolah

Ilustrasi dua siswi tengah berada di kantin sekolah. (Pexels.com/Ron Lach)
Intinya sih...
- Tantangan dalam program makan bergizi gratis (MBG) termasuk proses produksi, perbedaan dasar makanan antarwilayah, tata kelola limbah, dan pengawasan.
- Pemanfaatan pangan lokal sebagai alternatif pilihan, evaluasi dan perbaikan kualitas penyelenggaraan program MBG oleh Pemerintah RI diperlukan.
- Kantin sekolah perlu pelatihan dan standar kualifikasi penyelenggaraan MBG, serta sosialisasi pangan lokal dan literasi gizi melalui keterlibatan banyak pihak.
Jakarta, FORTUNE – Peneliti Bidang Sosial The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII), Dewi Rahmawati Nur Aulia mengatakan ada sejumlah tantangan yang perlu dijawab oleh pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan program makan bergizi gratis (MBG) besutan Presiden RI Prabowo Subianto.
Dewi membeberkan bahwa tantangan tersebut antara lain proses produksi, perbedaan dasar makanan pokok antarwilayah Indonesia, tata kelola limbah, dan pengawasan penyelenggaraan secara keseluruhan. Terkait konteks proses produksi termasuk distribusi, lanjut dia, program MBG menyangkut banyak komponen seperti pemilihan kualitas pangan, pemanfaatan alat masak, sampai kebersihan alat.
Editorial Team
EditorYogama Wisnu Oktyandito
EditorFarid Nurhakim
Follow Us