Jakarta, FORTUNE - Bank sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve (Fed) kembali menahan suku bunga acuan pada level 5,25–5,50 persen untuk kelima kalinya secara beruntun.
Namun, otoritas moneter itu memberi isyarat akan menurunkan suku bunga utama sebanyak tiga kali pada 2024 meskipun ada tanda-tanda bahwa inflasi tetap tinggi pada awal tahun ini.
Fortune melansir, Rabu (20/3), bahwa dalam proyeksi triwulan pertana tahun ini, Fed memperkirakan pertumbuhan yang lebih kuat dan inflasi tinggi akan terus berlanjut pada tahun ini dan tahun depan.
Akibatnya, mereka memproyeksikan bahwa suku bunga harus tetap sedikit lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Mereka sekarang memperkirakan tiga kali penurunan suku bunga akan terjadi pada 2024, turun dari empat kali penurunan suku bunga dalam proyeksi Desember lalu.
Kendati demikian, Fed memproyeksikan inflasi inti, yang tidak termasuk pangan dan energi, akan bertahan pada level 2,6 persen hingga akhir 2024, naik dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 2,4 persen. Pada Januari, inflasi inti sebesar 2,8 persen.
Ketua Fed, Jerome Powell, menyatakan bakal ada pemangkasan suku bunga tahun ini. Hal ini seiring dengan perekonomian AS yang terus bervariasi, seiring dengan pasar tenaga kerja, dan inflasi yang mulai menurun.
“Pada suatu saat [ada pemangkasan suku bunga] di tahun ini,” ujarnya.
Powell juga menolak bahwa perekrutan tenaga kerja yang terlalu kuat akan menjadi alasan bagi Fed untuk mempertahankan suku bunganya tetap tinggi.
“Pertumbuhan lapangan kerja yang kuat bukanlah alasan bagi kita untuk khawatir terhadap inflasi,” katanya kepada wartawan, Rabu.