Jakarta, FORTUNE - Para menteri keuangan zona euro mengatakan perjuangan melawan inflasi adalah prioritas meski harus mengorbankan pertumbuhan ekonomi. Pasalnya Komisi Eropa telah menyampaikan ihwal prospek perekonomian yang memburuk di tahun ini.
Pada pertemuan bulanan reguler yang disebut Eurogroup, eksekutif Uni Eropa memberikan pembaruan perkiraan ekonominya dengan menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat dan inflasi yang lebih tinggi
"Kita bisa memperkirakan beberapa revisi turun, terlebih lagi untuk tahun depan," kata Wakil Presiden Komisi Valdis Dombrovskis di sela-sela pertemuan, seperti dikutip Reuters, Selasa (12/7)
Ia mengatakan "inflasi akan direvisi naik", mengantisipasi substansi perkiraan Komisi, yang akan diumumkan pada Kamis (14/7).
Komisaris ekonomi Paolo Gentiloni memperingatkan bahwa risiko terhadap ekonomi meningkat karena Rusia dapat memotong pasokan gasnya ke Eropa. Dia menambahkan Brussels dapat mengadopsi sejumlah langkah untuk mengurangi tekanan inflasi dari impor gas, termasuk batas harga, meskipun belum ada keputusan yang dibuat mengenai hal itu.
Sebelumnya, pada Mei 2022, Komisi Eropa telah memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk 19 negara Benua Biru dari 4 persen yang diprediksi menjadi 2,7 persen. Sementara di tahun depan, pertumbuhan ekonomi diproyeksi turun menjadi 2,3 persen dari sebelumnya 2,7 persen.
Koreksi prospek pertumbuhan ekonomi tersebut terutama mempertimbangkan dampak perang di Ukraina pada Uni Eropa.
Inflasi Mei diperkirakan menjadi 6,1 persen untuk tahun ini, yang dengan sendirinya merupakan kenaikan besar dari perkiraan sebelumnya 3,5 persen.