NEWS

Erick Thohir Bertaruh Kuping, Yakin Investasi Baterai EV di RI Cerah

Perusahaan otomotif Jerman akan investasi di Indonesia.

Erick Thohir Bertaruh Kuping, Yakin Investasi Baterai EV di RI CerahMenteri BUMN Erick Thohir saat Bincang Awal Tahun dengan awak media di Kementerian BUMN, Senin (2/1).
01 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri BUMN, Erick Thohir, berani mempertaruhkan telinganya demi menyatakan bahwa Inggris dan Jerman akan terpincut berinvestasi pada ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. 

Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi pembicara kunci dalam Economic Outlook 2023 yang digelar CNBC Indonesia, Selasa (28/2).

Menurutnya, Indonesia berkelimpahan bahan baku komponen baterai kendaraan listrik, dan materi-materi itu kini tengah jadi incaran banyak pihak. 

Dengan strategi beyond globalization, ia yakin Indonesia beroleh mencari banyak mitra strategis untuk dapat menjadi pemasok baterai EV. Pasalnya, Indonesia telah berpengalaman sebagai negara yang memiliki pengaruh besar pada rantai pasok global—misalnya untuk komoditas kelapa sawit.

"Ada yang mau beli kelapa sawit, kita suplai. Seperti ketika Uni Eropa menentang kelapa sawit, Switzerland dukung kelapa sawit. Artinya apa? Ada konteks kebersamaan Swiss dengan Indonesia. Mungkin UE berbeda. Tapi kalau baterai listrik—ini kuping [jaminannya]—Jerman, Inggris, akan datang ke sini," ujarnya.

BUMN, katanya, membuka pintu lebar-lebar untuk berbagai kemitraan dalam membangun ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia melalui perintisan kemitraan oleh Indonesia Battery Corporation (IBC) dengan dua penguasa rantai pasok baterai EV global, yakni LG Energy Solution dan CATL.

Ia juga menyampaikan Presiden Joko Widodo akan menyambangi perusahaan-perusahaan Jerman yang menyatakan minatnya untuk berinvestasi pada industri EV di Indonesia.

"Salah satu deal yang akan dilakukan [Presiden Joko Widodo] nanti ke Jerman, pada Hannover Messe. Jerman mau bangun di sini BASF, bersama Volkswagen," ujarnya.

Indonesia punya posisi kuat di kawasan 

Erick menyebut Indonesia memiliki posisi kuat di kawasan Asia.

Da menilai bahwa jika terjadi kekacauan di negeri ini, dampak buruknya bakal menjalar ke negara-negara lain.

"Sekarang apakah para negara sahabat seperti Singapura, Malaysia tidak mengharapkan keamanan untuk Indonesia? Kalau Indonesia chaos saya yakin regional chaos. Bukan enggak mungkin negara-negara sahabat di Asia pun chaos," kata Erick.

Salah satu posisi penting tersebut terlihat dari besarnya ekspor bauksit Indonesia—mencapai 90 persen—ke Cina. Hingga kini, negeri Tirai Bambu merupakan produsen kaca penyerap panas nomor 1 di dunia.

Erick juga menyinggung peluang besar untuk bermitra dengan Korea Selatan yang kini tengah investasi besar-besaran pada mobil listrik.

"Sahabat-sahabat kita dari Korea sekarang lagi investasi besar-besaran. Mengenai apa? Mobil listrik. Karena mereka bisa melihat 'Oh mereka bisa lebih baik dari teman-teman yang lain'. Kan kompetisi," ujar Erick.

Related Topics