NEWS

Susun APBN Terakhir Jokowi, Ini Fokus Sri Mulyani

Pemerintah targetkan kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2024.

Susun APBN Terakhir Jokowi, Ini Fokus Sri MulyaniMenteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, saat rapat dengan Komisi IX di DPR. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
20 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah mulai menyusun anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024. Ia mengatakan APBN terakhir pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo tersebut akan berfokus pada program penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem.

"Berbagai program prioritas akan dilakukan fokus di dalam pelaksanaannya," ujarnya di kompleks istana negara, seperti dikutip Antara, Senin (20/1).

Menkeu menjelaskan bahwa Presiden berkomitmen menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga mencapai target 0 persen pada tahun depan.

Bedasarkan data tahun lalu, angka kemiskinan ekstrem secara nasional masih berada pada level 2 persen, dan tersosialisasikan 14 provinsi berada di atas rata-rata tersebut.

Lantaran itu, pemerintah memprioritaskan kebutuhan dana untuk penurunan kemiskinan ekstrem pada tahun ini dan tahun depan.

Di samping itu, pemerintah juga meningkatkan alokasi anggaran untuk penurunan stunting atau kasus anak ketes, menuju tiga persen pada 2024.

"Jadi dua hal ini kemiskinan ekstrem yang tahun depan harus 0 persen, kemudian kemiskinan 'headline' di 6,5 hingga 7,5 persen sedangkan untuk stunting diharapkan turun ke 3,8 persen," kata Sri Mulyani.

Genjot investasi 

Menurut sang bendahara negara, prioritas kedua program ini akan berimplikasi pada anggaran yang harus disediakan tahun ini dan tahun depan.

Itu sebabnya, pemerintah juga akan terus menggenjot investasi melalui berbagai perubahan regulasi yang sudah dilakukan, antara lain pelaksanaan UU Cipta Kerja, UU P2SK, UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan dan UU hubungan keuangan pusat dan daerah.

Pemerintah juga akan terus menggunakan insentif fiskal dalam bentuk "tax holiday", "super deduction tax" untuk litbang, vokasi.

Fasilitas pajak "tax allowance" juga diberikan dalam rangka mendukung transformasi industri, terutama yang berbasis SDA bertujuan memperkuat industri otomotif yang berbasis elektrik dan baterai.

Related Topics