NEWS

Tapera Diperluas ke Sektor Informal, PUPR Akhiri Subsidi Uang Muka KPR

Pengemudi ojek online jadi sasaran awal perluasan Tapera.

Tapera Diperluas ke Sektor Informal, PUPR Akhiri Subsidi Uang Muka KPRIlustrasi KPR Perumahan/ Shuterstock Gungpri
29 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) resmi mengakhiri program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra, mengatakan program tersebut nantinya akan diganti dengan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang telah dijalankan sejak 2021.

Program BP2BT merupakan subsidi uang muka bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di sektor informal yang kerap kesulitan mendapatkan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) karena tidak memiliki penghasilan tetap.

Namun, lantaran program Tapera akan diperluas—dari yang sebelumnya hanya menyasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah menabung lewat Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Bapertarum-PNS)—BP2BT akan dinonaktifkan agar tidak terjadi tumpang tindih program.

"Apa yang kami telah lakukan sebelumnya di BP2BT akan dilanjutkan, di mana pada 2022 kami mengkhususkan segmen pekerja informal atau mandiri dengan BP2BT. Ini akan kami alokasikan dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang telah ditandatangani antara BP (Badan Pengelola) Tapera dengan bank penyalur untuk tahun depan," ujar Herry TZ di Jakarta, Rabu (28/12).

Menurut Herry, paling tidak ada 50 ribu unit yang dikhususkan untuk pekerja informal. Kementerian PUPR akan bergerak dengan basis komunitas, termasuk dengan Kementerian Tenaga Kerja.

Selain itu para pekerja mandiri tersebut juga diwajibkan untuk menjadi anggota Tapera agar pekerja informal bisa dengan mudah diterima oleh bank.

Ojek online jadi sasaran program subsidi Tapera

Sebelumnya, BP Tapera telah mengumumkan akan memperluas kepesertaan kepada pekerja mandiri atau informal seperti pengemudi ojek online hingga nelayan tradisional agar pekerja mandiri lebih mudah mengajukan KPR.

Saat ini terdapat tiga komunitas pekerja mandiri yang akan dijajaki oleh Tapera terkait soal pendataannya.

Pertama adalah untuk komunitas platform digital. Di situ BP Tapera akan melakukan penjajakan awal dengan para pekerja mandiri pada platform digital yang telah bekerja sama dengan perbankan, yaitu para mitra pengemudi Gojek dan Grab.

Di samping pekerja mandiri yang merupakan pengemudi ojek online, ada juga pelaku UMKM online atau e-commerce yang tergabung dan beraktivitas di Shopee serta Tokopedia untuk bisa menyusul sebagai peserta BP Tapera sehingga dapat lebih mudah mendapatkan fasilitas pembiayaan untuk memiliki rumah pribadi.

Penjajakan juga akan diarahkan pada komunitas lain, yakni pekerja mandiri yang merupakan agen bank Himbara seperti agen BRILink, Agen46 yang merupakan mitra BNI, mandiri Agen, dan agen Batara.

Tapera juga akan menjajaki pekerja mandiri berbasis komunitas asosiasi seperti Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.

Related Topics