Jakarta, FORTUNE – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana tuk melakukan rapat terbatas guna membahas terkait ekositem ketahanan pangan, pada Rabu (6/10). Pasalnya, saat ini terjadi gejolak harga pakan ternak ayam, terutama jagung, dan jatuhnya harga telur di pasaran yang membuat para peternak menjerit.
Ia pun mengaku telah menyiapkan tiga langkah guna segera mengentaskan permasalahan tersebut. “Pertama, bagaimana budidaya pengembangan jagung bisa terus meningkatkan produktivitas kita , dan produk nasional sesuai target dibutuhkan bahkan melampuai target yang ada,” kata dia saat konferensi pers, Rabu (6/10).
Selain itu, Syahrul mengatakan ia diminta Jokowi untuk menyiapkan pengelolaan, mulai dari pemetikan hingga pengolahan pascapanen. Kemudian terakhir, bagaimana membuka akses pasar baik lokal maupun nasional.
"Jadi tiga tahap itu yang betul-betul Bapak Presiden minta supaya semua menteri, lebih khusus saya sebagai Menteri Pertanian, akan main di budidaya dan bisa meningkatkan semua produktivitas jagung kita khususnya di dalam menghadapi climate change, perubahan-perubahan anomali cuaca yang luar biasa baik di secara nasional maupun secara global," kata Syahrul.
Jika produksi jagung nasional sudah memenuhi kebutuhan di dalam negeri, kata Syahrul, maka kelebihan hasil produksi tersebut bisa diekspor ke luar negeri. Perintah Jokowi lainnya, ucapnya, yakni jagung agar dikembangkan lebih luas lagi. Bahkan Kepala Negera ini meminta pengembangan bisa melampaui existing yang ada.