Jakarta, FORTUNE - Relaksasi syarat perjalanan yang telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo memicu kembali geliat industri pariwisata Indonesia, salah satunya di sektor penerbangan. Kendati demikian, harga tiket pesawat justru terbang tinggi akibat lonjakan harga avtur.
Dikutip dari data Pertamina, harga jual avtur mengalami peningkatan untuk periode 1-14 April 2022 di berbagai bandara di Indonesia. Seperti di Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK), Tangerang tercatat harga avtur sebesar Rp14.469 per liter untuk penerbangan domestik. Jika dibandingkan harga saat ini dengan 1-14 April 2021, ada kenaikan harga avtur sebesar 58 persen dari Rp9.143 per liter.
Terkait hal ini, pada April lalu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun telah mengizinkan maskapai untuk melakukan penyesuaian biaya atau fuel surcharge pada angkutan udara penumpang dalam negeri. Artinya, maskapai diperbolehkan untuk menaikkan tarif tiket pesawat untuk menjaga keberlangsungan operasional maskapai penerbangan dan untuk memastikan konektivitas antar wilayah di Indonesia tidak terganggu.
Ketentuan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 68 Tahun 2022 tentang Biaya Tambahan (Fuel Surcharge) Tarif Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri yang mulai berlaku sejak ditetapkan pada 18 April 2022. Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menyampaikan, keputusan tersebut diambil karena adanya kenaikan harga avtur dunia. Ia menjelaskan, adanya kenaikan harga avtur dunia sangat mempengaruhi biaya operasi penerbangan.
“Jika kenaikannya mempengaruhi biaya operasi penerbangan hingga 10 persen lebih, maka pemerintah dapat mengizinkan maskapai penerbangan untuk menetapkan biaya tambahan seperti fuel surcharge," ujar Adita.
Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan, kenaikan harga avtur ini akan berdampak pada maskapai penerbangan. Pesawat baling-baling akan menjadi yang paling terdampak karena biayanya lebih tinggi daripada pesawat jet.
"Pada saat ini ketika harga avtur sudah naik cukup signifikan, maskapai penerbangan ini dilematis," ujarnya dalam Focus Group Discussion, dikutip Selasa (31/5).
Menurut dia, maskapai penerbangan memiliki tiga pilihan, yaitu menaikkan harga tiket supaya terhindar dari kerugian, tidak melaksanakan penerbangan, atau merugi dengan tetap menjual tiket tarif yang sama. Pilihan terakhir tentu tidak dapat dilakukan.
Berkaca pada periode mudik lebaran 2022, jumlah penumpang melonjak signifikan seiring pelonggaran perjalanan. Kala itu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah bahkan sampai menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait harga tiket pesawat rute Jakarta-Aceh yang naik gila-gilaan. Harga tiket dari Jakarta ke Aceh tembus hingga Rp9,6 juta menjelang mudik Lebaran 2022.
Tidak cuma menyurati Presiden Jokowi, Nova juga melayangkan surat ke sejumlah maskapai penerbangan penyedia rute Jakarta-Aceh. Tak ketinggalan juga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Nova juga meminta evaluasi tarif penerbangan rute Banda Aceh-Medan yang hanya dilayani satu maskapai, yakni Wings Air. Inti dari surat tersebut adalah Pemerintah Aceh meminta ada penambahan maskapai penerbangan ke Aceh.
Persoalan serupa juga jadi sorotan Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing. "Persoalan krusial saat ini adalah mahalnya harga tiket. Memang tidak baik kalau pemerintah tidak intervensi. Pak Said yang punya akses, sekiranya dengan relasi yang cukup meyakinkan mereka (maskapai) bahwa Sumba punya potensi dan pastinya tidak rugi," ujar Bupati Praing pada acara Peletakan Batu Pertama Myze Hotel, ARTOTEL Curated, pada Jumat, 27 Mei 2022 di Waingapu, Nusa Tenggara Timur.
Di hadapan Forkopimda Sumba Timur dan tamu undangan yang hadir, Bupati Praing menyebut secara khusus nama Said Abdullah, politisi senior PDIP dan Ketua Badan Anggaran DPR RI yang saat itu hadir. Dia pun meminta bantuan agar maskapai bisa menekan harga tiket guna mendorong kunjungan wisatawan.
Bupati Praing mencontohkan, tiket penerbangan untuk dua rute domestik, yakni Waingapu-Kupang dan Waingapu-Denpasar atau sebaliknya masih berada pada kisaran di atas Rp1,4 jutaan. Harga tiket tersebut belum kembali normal sejak pertama kali melonjak pada saat awal musim mudik lebaran, awal April 2022 lalu.
Saat ini, maskapai Wings Air atau Lion Group menjadi satu satunya maskapai yang melayani penerbangan reguler harian dari dan ke Sumba Timur. Meski tidak lazim, tetapi Bupati Praing menyebut bahwa Pemerintah Kabupaten Sumba Timur akan menyampaikan penawaran agar maskapai lain dapat beroperasi untuk melayani Sumba Timur. "Ini tidak lazim, perintah akan menyurati secara resmi pihak swasta, menyurat maskapai selain Lion Group atau Wings," ujarnya.