Jakarta, FORTUNE - Jelang usia yang ke-12 pada penghujung Juli 2023 ini PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), CEO & Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto mengatakan perusahaan telah melewati berbagai perubahan dan dinamika bisnis. Blibli juga berupaya menjadi teman setia para pelanggan di Indonesia dalam memenuhi hampir 90 persen kebutuhan harian konsumen ritel dan institusi, mitra pemegang merek, para penjual dan mitra usaha lainnya seperti mitra pembiayaan dan logistik.
Kusumo mengatakan, pihaknya juga mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan mulai dari mitra bisnis, pelanggan, hingga karyawan yang setia bersama Blibli.
“Semua yang Blibli capai hingga saat ini tidak lepas dari inspirasi juga kepercayaan dari para pemangku kepentingan kepada kami. Di usia yang ke-12, Blibli akan terus menempatkan pelanggan sebagai hal utama dan fokus pada pengembangan strategi omnichannel yang seamless dan sinergi di dalam ekosistem Blibli Tiket,” ujarnya disela-sela kegiatan media briefing Blibli Annive12sary di Jakarta (18/7).
Seiring perkembangan, ia menilai Blibli berada pada jalur yang tepat untuk terus bertumbuh secara konsisten dan berkelanjutan termasuk komitmen kami terhadap lingkungan, sosial juga tata kelola (Environment, Social, Governance-ESG).
“Harapannya upaya kami tidak hanya dapat memberikan dampak positif yang mampu memberikan imbal balik optimal kepada stakeholders maupun shareholders namun juga dapat mendorong kemajuan ekosistem perdagangan di Indonesia," ujar Kusumo.
Dari sisi kinerja, Blibli mengumumkan kinerja perseroan untuk periode tiga bulan pertama tahun ini yang berakhir pada 31 Maret 2023. Pada periode tersebut, Blibli berhasil menekan angka kerugian dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Melansir laporan keuangan perseroan, Blibli membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp878,18 miliar pada kuartal I 2023. Raihan itu mengalami perbaikan atau tumbuh positif 17,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana perseroan membukukan rugi Rp1,07 triliun.
Berkurangnya kerugian perseroan itu sejalan dengan pendapatan pada kuartal I 2023 yang tumbuh 20,88 persen, menjadi Rp 3,83 triliun dibandingkan kuartal I tahun lalu sebesar Rp3,17 triliun.