Jakarta, FORTUNE – Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, membenarkan adanya fluktuasi pada harga telur dan ayam di tengah surplus stok nasional.
Dia menyatakan kejadian seperti itu dapat terulang hingga empat kali dalam setahun. Demi mengatasinya, ID FOOD sedang berkomunikasi dengan para stakeholder untuk menciptakan suatu terobosan.
“Ini memang PR. Kita sedang diskusikan dengan Badan Pangan bagaimana kita ke depannya membentuk cadangan pangan, kemudian bersinergi dengan para peternak dan pembuat pakan,” katanya saat berbincang awak media di Kementerian BUMN, Senin (22/8).
Berdasarakan data Kementerian Koordinator Bidang Perekenonomian, produksi daging ayam ras pada 2022 diprediksi mencapai 4,07 juta ton. Sementara kebutuhan nasional hanya 3,19 juta ton. Dengan begitu, terjadi surplus 883 ribu ton.
Untuk telur ayam, pemerintah memproyeksikan tahun ini produksinya mencapai 5,92 juta ton dengan kebutuhan 5,31 juta ton. Alhasil, terjadi surplus 615 ribu ton.
Dengan menggandeng semua pihak, Frans menyebut akan membangun ekosistem dari hulu hingga ke hilir. Dengan begitu, harga pakan hingga produk unggas dapat dikendalikan.