Jakarta, FORTUNE – Pertamina tengah berupaya membangun ekosistem kendaraan hidrogen di Indonesia. Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan, hal tersebut dapat dilakukan dengan melalui dukungan dan pendampingan pemerintah, khususnya berkaitan dengan regulasi dan kebijakan.
Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, mengatakan pendampingan itu diperlukan, mengingat bahan bakar hidrogen bisa jadi alternatif energi bersih di luar baterai lithium, sehingga membutuhkan dukungan regulasi.
“Di Kementerian ESDM, misal, kan sudah ada roadmap-nya. Hanya implementasinya saja yang perlu dipikirkan. Misalnya perlu peraturan presiden atau regulasi lain untuk mendorong,” katanya seperti dikutip Antaranews, Minggu (22/1)
Fabby berharap inisiatif ini bisa berhasil sebagai bagian dari strategi bisnis Pertamina, yang mulai masuk ke industri mobil listrik lewat pengembangan ekosistem baterai. “Sebab, mereka akan menghadapi berkurangnya BBM fosil sehingga harus melakukan antisipasi di masa datang,” ujarnya.