Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkap sejumlah isu yang dibicarakan dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/7).
Salah satu pembahasannya adalah kenaikan inflasi di berbagai negara yang berimbas pada kenaikan suku bunga bank sentral. Dalam hal ini, IMF menyatakan komitmennya untuk mendukung negara-negara miskin keluar dari kesulitan yang diakibatkan kondisi tersebut.
Pasalnya, kini perang antara Ukraina dan Rusia kini telah membuat negara-negara tersebut tertekan akibat mahalnya harga komoditas pangan dan energi. Dengan adanya kenaikan suku bunga, negara-negara miskin bisa makin menderita akibat krisis keuangan.
"Mereka akan dalam kondisi yang sangat sulit. Terkena krisis pangan, terkena juga krisis keuangan. Oleh karena itu Ibu Kristalina menyampaikan IMF akan juga melakukan langkah untuk bisa membantu negara-negara miskin tersebut," kata Sri Mulyani dalam keterangan pers yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Kabinet, dikutip Senin (18/7).
Sang Bendahara Negara juga menyampaikan bahwa bantuan internasional bagi negara-negara tersebut sangat penting. Pasalnya, krisis keuangan yang menerpa negara-negara tersebut juga bisa menjalar menjadi krisis kemanusiaan.
"Seperti sekarang ini terjadi di berbagai negara Afrika dan juga bahkan negara seperti Sri Lanka, ini akan menjadi sangat penting karena jangan sampai kemudian kemampuan dunia internasional untuk mencegah krisis menjadi makin lemah dan menyebabkan risiko makin tinggi," katanya.