Jakarta, FORTUNE - Bank Dunia, IMF, Program Pangan Dunia PBB (WFP), dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) membuat pernyataan bersama untuk mengimbau berbagai negara menghindari larangan ekspor pangan dan pupuk.
Pemimpin keempat lembaga tersebut memperingatkan bahwa perang di Ukraina memperburuk krisis pangan—yang telah terjadi akibat pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan meningkatnya kerapuhan dan konflik—yang mengancam jutaan orang di seluruh dunia.
Pernyataan bersama itu juga menyerukan tindakan mendesak dan terkoordinasi berbagai negara dalam hal keamanan pangan. Pasalnya, kenaikan tajam harga bahan pokok dan kekurangan pasokan memicu tekanan pada rumah tangga, kata mereka.
Meski ancaman terbesar memang terjadi di negara-negara termiskin, tetapi kerentanan juga meningkat pesat di negara-negara berpenghasilan menengah yang menampung sebagian besar orang miskin di dunia.
Mengutip Reuters, keempat lembaga tersebut juga memperingatkan bahwa krisis yang semakin parah dapat memicu ketegangan sosial di banyak negara terdampak, terutama yang sudah rapuh atau terkena dampak konflik.
Dalam pernyataan bersama, keempat pemimpin tersebut juga meminta masyarakat internasional untuk menyediakan pasokan makanan darurat ke negara-negara rentan, meningkatkan produksi pertanian, dan menjaga arus perdagangan tetap terbuka.
Untuk bagian mereka, mereka mengatakan akan meningkatkan kebijakan dan dukungan keuangan masing-masing untuk membantu negara dan rumah tangga yang rentan dan mengurangi tekanan neraca pembayaran.
Mereka mendesak masyarakat internasional untuk memberikan hibah dan dana lain untuk pasokan makanan segera untuk membantu orang miskin, dan petani kecil menghadapi harga input yang lebih tinggi.
Penting untuk menjaga perdagangan tetap terbuka dan menghindari tindakan pembatasan seperti larangan ekspor makanan atau pupuk, kata mereka, menggarisbawahi kebutuhan untuk menghindari pembatasan pembelian makanan kemanusiaan oleh Program Pangan Dunia.