Jakarta, FORTUNE - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan dampak ekonomi jangka pendek pemindahan ibu kota sangat minim. Ia memprediksi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur tersebut tak akan sampai 1 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
"Secara garis besar dampak ekonomi dalam jangka pendek sebenarnya tidak terlalu besar, secara nasional hanya 0,02 persen," ujarnya dalam acara Indonesia Economic Outlook 2022 Day 2, Rabu (26/1).
Tak hanya jangka pendek, dampak jangka panjang pembangunan IKN terhadap pertumbuhan ekonomi pun tak signifikan yakni hanya naik 0,1 persen. Meski demikian, ia melihat investasi riil akan meningkat baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Di samping itu, serapan tenaga kerja dalam jangka pendek juga akan tercipta meskipun pengeluaran riil pemerintah relatif akan lebih kecil. "Pengeluaran pemerintah riil akan relatif lebih kecil, namun yang kita khawatirkan, jangka panjang itu ekspor lebih turun, sedangkan impornya akan lebih banyak," jelasnya.