Jakarta, FORTUNE - Pemerintah India tengah menjadi sorotan usai disebut ingin mengganti nama negaranya menjadi 'Bharat'.
Kabar perubahan nama ini mencuat setelah beredar foto undangan makan malam konferensi tingkat tinggi (KTT) G20.
Dari undangan yang dikeluarkan oleh badan konstitusi India, mereka selalu menyebutkan nama India jika teksnya dalam bahasa Inggris, dan nama Bharat jika teksnya dalam bahasa Hindi.
Reuters mengabarkan Jumat (8/9), undangan ini memicu perdebatan dan spekulasi soal India yang akan mengganti nama jadi Bharat. Sejumlah media India juga melaporkan pemerintah mungkin akan membawa resolusi mengenai pergantian nama itu dalam sidang khusus parlemen September ini.
Seorang pejabat di kantor presiden tidak mau mengomentari masalah ini ketika ditanya oleh Reuters.
Mengingat ideologi nasionalis Hindu pada pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi dan dorongannya untuk meningkatkan penggunaan bahasa Hindi, para kritikus menanggapi penggunaan Bharat dalam undangan tersebut dengan menyatakan bahwa pemerintah mendorong agar nama tersebut diubah secara resmi.
Selama bertahun-tahun, pemerintahan nasionalis Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin Modi telah mengubah nama kota-kota kolonial dengan tujuan membantu India mengatasi mentalitas perbudakan.