Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/rwa.

Jakarta, FORTUNE - Indonesia akan mengekspor 200.000 ton jagung tahun ini. Hasil bumi itu akan dikirim ke sejumlah negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Filipina, dan Malaysia.

Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi (10/1), mengatakan telah bertemu dengan para duta besar dari negara tujuan ekspor tersebut untuk membahas lebih dalam terkait proses ekspornya.

Dia mengatakan proses ekspor jagung rencananya akan dilakukan tahun ini. Saat ini, NFA masih melakukan berbagai persiapan ekspor, salah satunya dengan membangun dermaga kapal. Selain itu, lembaga ini juga tengah menyiapkan penyimpanan logistik.

Dalam catatan Kementerian Pertanian (Kementan), sepanjang 2022 produksi jagung paling tinggi pada Januari sebesar 2,3 juta ton dengan kadar air 27 persen (ka 27 persen) dan kadar air 14 persen sebesar 1,7 juta ton. Pada Februari, 4,7 juta ton (ka 27 persen) dan sebesar 3,4 juta ton (ka 14 persen).

Lalu pada Maret, produksi jagung 3,2 juta ton (ka 27 persen) dan 2,3 juta ton (ka 14 persen). Pada April produksi jagung 1,4 juta ton (ka 27 persen) dan 1,08 juta ton (ka 14 persen).

Selanjutnya pada Mei produksi jagung sebesar 1,9 juta ton (ka 27 persen) dan 1,4 juta ton (ka 14 persen). Juni produksi jagung 2 juta ton (ka 27 persen) dan 1,4 juta ton (ka 14 persen), Juli 1,4 juta ton (ka 27 persen) dan 1 juta ton (ka 14 persen), Agustus 1,2 juta ton (ka 27 persen) dan 893.100 (ka 14 persen), September produksi 1,3 juta ton (ka 27 persen) dan 989.639 ton (ka 14 persen), Oktober 1,1 juta ton (ka 27 persen) dan 866.107 ton (ka 14 persen), November 1,1 juta ton (ka 27 persen) dan 872.682 ton (ka 14 persen).

Sejak 2017 Indonesia sudah tidak mengimpor jagung untuk pakan, melainkan hanya untuk pangan dan minuman.
 

Jokowi rilis aturan terkait cadangan pangan

Editorial Team

Tonton lebih seru di