Jakarta, FORTUNE - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alasan Indonesia menjadi salah satu dari beberapa negara yang terlibat dalam uji klinis tahap ketiga vaksin tuberkulosis (TBC) yang didukung oleh Bill Gates lewat Gates Foundation.
Dia menyatakan hal ini dilandasi kebutuhan mendesak menghadirkan vaksin yang selama ini absen dari daftar solusi penyakit paling mematikan di Tanah Air.
Ia mengingatkan bagaimana penyakit menular seperti cacar dan COVID-19 bisa ditekan hanya karena keberadaan vaksin.
“COVID berhenti kenapa? Vaksin. Karena vaksin,” ujarnya kepada pers di Jakarta, Kamis (8/5).
Budi menekankan vaksin merupakan satu-satunya jalan melindungi masyarakat dari ancaman penyakit menular yang masif.
Yang menjadi sorotan, kata Budi, adalah fakta bahwa TBC kini menjadi penyakit menular pembunuh nomor satu di Indonesia, bahkan lebih mematikan dari COVID-19. Setiap tahun, lebih dari 100.000 orang meninggal akibat TBC.
“Ini lebih banyak dari COVID kalau dijumlah dalam lima tahun terakhir,” katanya.
Berdasarkan Global TB Report 2023, Indonesia berada pada posisi kedua dengan jumlah beban kasus TBC terbanyak di dunia setelah India, diikuti oleh Cina.
Jumlah kasus TBC di negeri ini diperkirakan mencapai 1.060.000 dengan 134.000 kematian per tahun. Sebagai upaya penanggulangan TBC, pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC.
Namun, tidak seperti COVID, TBC tidak memiliki vaksin yang memadai karena selama ini dianggap hanya menyerang negara-negara miskin. Negara maju, menurut Budi, enggan mengembangkan vaksin untuk penyakit yang tidak menyentuh warganya.