Jakarta, FORTUNE – Kementerian Investasi menjajaki peluang investasi hilirisasi dengan Inggris, khususnya terkait pengembangan baterai listrik dan energi baru terbarukan (EBT).
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan Indonesia memiliki potensi bahan baku yang sangat besar untuk pengembangan baterai kendaraan listrik dan EBT. “Kami ingin mengundang investor dari luar untuk membangun industri di sini, produknya diekspor, dan lingkungan tetap dijaga,” katanya seperti dikutip Antaranews, Rabu (24/5).
Adapun, proses hilirisasi yang digaungkan oleh Indonesia akan mengedepankan prinsip ramah lingkungan, demi pencapaian net zero emission (NZE). “Bagaimana kalau menggunakan teknologi dari Inggris? Kita kombinasikan dengan bahan baku dari Indonesia,” ujarnya.
Investasi terkait teknologi bersama Inggris ini sebenarnya sudah pernah disepakati pada 2022. Kerja sama tersebut akan berfokus pada pemanfaatan kelebihan masing-masing negara, seperti Inggris memiliki teknologi, modal, dan pasar yang cukup, sementara Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah.