Jakarta, FORTUNE – Indonesia dan Malaysia sepakat mendorong standar pengelolaan kebun kelapa sawit Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Malaysian Sustainable Palm Oil (MSPO) agar dapat diterima Uni Eropa.
Kesepakatan itu lahir dari pertemuan Dewan Negara negara Produsen Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC) yang dilaksanakan di Hotel Mandarin, Jakarta, Kamis (2/9).
“Pertemuan ini sepakat untuk melakukan misi bersama ke Uni Eropa untuk mengkomunikasikan dan untuk mencegah konsekuensi yang tidak diinginkan dari peraturan tersebut ke sektor kelapa sawit,” kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Kamis (9/2).
Selain melakukan misi bersama ke Uni Eropa, kedua negara juga akan mengunjungi India, ujar Airlangga. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempromosikan bahwa sertifikasi ISPO dan MSPO telah menerima pengakuan dari beberapa negara.
Langkah tersebut ingin menunjukkan bahwa pengelolaan sawit Indonesia dan Malaysia telah mengusung prinsip keberlanjutan.
“Kita berharap bahwa CPOPC dapat memainkan peran lebih agar bisa membantu: bahwa CPO itu menjadi salah satu program untuk pengentasan kemiskinan, baik di Indonesia maupun Malaysia," dan bahwa petani juga akan didorong untuk mengikuti best practices dari ISPO maupun MSPO ujarnya.
