Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajarannya, terutama tim pengendali inflasi, untuk berhati-hati pada inflasi di sektor pangan, seiring dengan bahan pangan pokok beras mengalami inflasi hingga 6,4 persen pada bulan Juli lalu.
Menurutnya, salah satu faktor penyebab kenaikan harga pangan ini adalah kekeringan ekstrem yang diprediksi akan berlangsung hingga awal 2024. "Indeks harga beras FAO naik 129,7 persen di Juli. Sembilan belas negara membatasi ekspor produk pangan dan kencangin semuanya ekspor mereka; daging, beras, minyak, jagung, gula, tepung, semuanya, untuk menyelamatkan rakyatnya masing-masing,” kata Presiden dalam pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2023, Kamis (31/8).
Menurut Jokowi, dalam situasi ini, yang bisa menyelematkan bangsa Indonesia adalah bangsa itu sendiri. “Kita juga sama, kita masing-masing harus bekerja keras untuk menyelamatkan rakyat kita. Karena minta bantuan, atau bukan bantuan, mau membeli beras atau gandum dari negara lain yang sudah setop ekspornya, sudah tidak bisa,” ujarnya.