Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Susunan direksi komisari pertamina patra niaga.png
Gedung Pertamina Patra Niaga (Dok. Pertamina Patra Niaga)

Intinya sih...

  • Susunan direksi dan komisaris Pertamina Patra Niaga resmi mengalami perubahan strategis.

  • Daftar dewan komisaris terdiri dari delapan orang dengan latar belakang beragam, termasuk mantan presenter televisi Tina Talisa.

  • Struktur direksi baru mencakup delapan posisi strategis yang mencerminkan fokus perusahaan pada pemasaran, pengembangan bisnis, keuangan, sumber daya manusia, hingga manajemen risiko.

Jakarta, FORTUNE -  Susunan direksi komisaris Pertamina Patra Niaga resmi mengalami perubahan berdasarkan keputusan pemegang saham. Perombakan ini merupakan langkah strategis yang ditempuh anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut untuk memperkuat tata kelola dan meningkatkan kinerja perusahaan di sektor hilir energi.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, mengatakan bahwa perubahan struktur ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung arahan pemegang saham dan menjaga kepercayaan publik.

“Diharapkan dengan susunan baru ini dapat membawa perubahan positif dan peningkatan pelayanan bagi masyarakat,” ujar Heppy dalam keterangan resminya. 

Tina Talisa masuk dalam jajaran komisaris

Jajaran dewan komisaris Pertamina Patra Niaga kini diisi oleh delapan orang dengan latar belakang yang beragam, mencakup bidang hukum, ekonomi, pemerintahan, hingga komunikasi publik. 

Nama Sudung Situmorang didapuk sebagai Komisaris Utama. Ia dikenal memiliki latar belakang hukum dan pengalaman panjang di sektor pemerintahan, termasuk pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan Komisaris di BUMN lain.

Lalu, salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Tina Talisa, mantan presenter televisi yang kini menjabat sebagai Staf Khusus Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, juga dipercaya mengisi jajaran komisaris.

Dengan latar pendidikan di bidang kedokteran gigi dan komunikasi dari Universitas Padjadjaran, Tina dikenal aktif dalam bidang komunikasi publik dan pernah menjadi juru bicara di Kementerian Investasi/BKPM.

Daftar dewan komisaris Pertamina Patra Niaga

Susunan lengkap dewan komisaris Pertamina Patra Niaga adalah sebagai berikut:

  • Komisaris Utama: Sudung Situmorang

  • Komisaris: Ahmad Erani Yustika

  • Komisaris: Ferry Juliantono

  • Komisaris: Panel Barus

  • Komisaris: Rini Widyastuti

  • Komisaris: Andy Rachmianto

  • Komisaris: Tina Talisa

  • Komisaris Independen: Siti Zahra Aghnia

Formasi baru dalam jajaran direksi

Tak hanya pada komisaris, susunan direksi Pertamina Patra Niaga juga mengalami pembaruan signifikan. Mars Ega Legowo Putra diangkat sebagai Direktur Utama, didampingi oleh Achmad Muchtasyar sebagai Wakil Direktur Utama. 

Struktur direksi baru ini mencakup delapan posisi strategis yang mencerminkan fokus perusahaan pada pemasaran, pengembangan bisnis, keuangan, sumber daya manusia, hingga manajemen risiko.  

Berikut daftar lengkap direksi yang baru diangkat:

  • Direktur Utama: Mars Ega Legowo Putra

  • Wakil Direktur Utama: Achmad Muchtasyar

  • Direktur Pemasaran Regional: Eko Ricky Susanto

  • Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga: Alimuddin Baso

  • Direktur Rekayasa & Infrastruktur Darat: Hari Purnomo

  • Direktur Keuangan: Mega Satria

  • Direktur SDM & Penunjang Bisnis: Putut Andriatno

  • Direktur Perencanaan & Pengembangan Bisnis: Harsono Budi Santoso

  • Direktur Manajemen Risiko: Rahman Pramono Wibowo

Membangun arah baru di tengah tantangan energi

Perubahan susunan direksi dan komisaris Pertamina Patra Niaga ini dilakukan di tengah dinamika sektor energi yang semakin menantang. Perusahaan berharap dengan formasi baru tersebut, inovasi dan ketangguhan operasional dapat ditingkatkan. 

Selain menjaga ketahanan energi nasional, Pertamina Patra Niaga juga diharapkan dapat memperluas kontribusinya dalam mendorong efisiensi distribusi BBM dan LPG di seluruh wilayah Tanah Air.

Struktur manajemen baru ini juga diharapkan mampu memperkuat prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG), sekaligus menjawab tuntutan era transisi energi dan digitalisasi layanan yang kini menjadi fokus industri migas nasional.

Editorial Team