Jakarta, FORTUNE – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan terus mendalami peristiwa pemukulan di pesawat Turkish Airlines dan sudah mendapatkan data dari berbagai pihak. Peristiwa itu terjadi dalam rute penerbangan Istanbul-Jakarta Selasa (11/10).
Koordinasi internal selanjutnya dipimpin oleh staf ahli Bidang Keselamatan dan Konektivitas Perhubungan yang dihadiri Biro Hukum, Direktorat Keamanan Penerbangan, Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara dan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan.
“Kementerian Perhubungan telah menerima penjelasan pihak Turkish Airlines melalui surat dari station manager Turkish Airlines yang berada di Bandar Udara Soekarno Hatta. Kami juga telah menerima lampiran dokumen pendukung peristiwa tersebut, dan akan terus melakukan pendalaman,” kata Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Nur Isnin Istiartono, dalam keterangannya, Senin (17/10).
Dari informasi yang diterima Kemenhub, adanya dugaan perilaku penumpang yang mengganggu dalam penerbangan pesawat Turkish Airlines bermula dari keluhan penumpang (terduga pelaku atas nama M. Jhon Jaiz Boudewijn) yang menanyakan ketentuan tentang membawa binatang peliharaan ke dalam kabin pesawat.
Karena keluhan tersebut tidak ditanggapi, terduga pelaku kemudian menunjukkan perilaku yang mengganggu kenyamanan penumpang maupun kru kabin selama penerbangan berlangsung hingga dia akhirnya diamankan karena menimbulkan keributan di dalam pesawat. Karena itu, Turkish Airlines menurunkan paksa penumpang tersebut di Bandar Udara Kualanamu.
Menurut pihak maskapai penerbangan, tindakan tersebut ditujukan untuk melancarkan perjalankan dan menjaga keselamatan penumpang dan kru pesawat. Untuk ketentuan binatang peliharaan di kabin pesawat, Ditjen Hubud akan terus mendalami ketentuan aturan yang berlaku di Turkish Airlines.
"Apakah penumpang yang membawa binatang peliharaan ke dalam kabin pesawat tersebut telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh maskapai, dan bagaimana pengawasan dari kru selama penerbangan," kata Nur Isnin.