Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan kondisi tahun ini tak menentu dan penuh tantangan. Di antara tolok ukurnya adalah kinerja ekspor cenderung turun dan tidak sebaik 2022.
Dia memperkirakan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment) pada kuartal I-2023 takkan berkinerja sebaik periode sebelumnya, yakni kuartal IV-2022.
"Kita optimis ekonomi 2023 itu akan baik. Kalau mampu kita jaga momentum," kata Bahlil dalam konferensi pers, Kamis (16/2).
Realisasi investasi Indonesia pada triwulan IV-2022 mencapai Rp314,8 triliun atau tumbuh 2,3 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Terlebih, realisasi investasi di luar Pulau Jawa lebih besar dibandingkan di Pulau Jawa, yakni Rp164,2 triliun atau 52,2 persen.
Sepanjang 2022, Indonesia mengantongi investasi Rp1.207,2 triliun, melebihi target investasi yang telah ditentukan sebelumnya yang mencapai Rp1.200 triliun.
Menurutnya, perlu upaya lebih untuk dapat tetap mendorong realisasi investasi dari negara-negara yang telah berkomitmen menanamkan modal agar iklim investasi dapat dijaga dengan baik.
Dia mengatakan telah terdapat beberapa negara yang berminat untuk menanamkan modal di Tanah Air.