Jakarta, FORTUNE - Perekonomian Indonesia masih dibayangi berbagai ketidakpastian dan risiko yang dikhawatirkan menahan daya beli atau spending belanja masyarakat. Apalagi, konsumsi masyarakat menjadi segmen penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Business Development Advisor, Bursa Efek Indonesia (BEI), Poltak Hotradero memandang kondisi ekonomi gobal masih memengaruhi kebijakan-kebijakan dalam negeri.
"Tak heran apabila terjadi peningkatan harga pada bahan pokok, BBM, gas elpiji serta rumor kenaikan iuran tarif BPJS, hingga tarif transportasi yang menyebabkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk melakukan spending," kata Poltak melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Kamis (12/12).
Kabar kenaikan iuran BPJS Kesehatan pada Juni 2025 memang telah disampaikan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti. Kebijakan ini dilakukan untuk mengantisipasi kondisi keuangan yang defisit hingga potensi gagal bayar klaim BPJS Kesehatan dalam dua tahun mendatang.