Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan ASEAN harus terus meningkatkan capaiannya dalam menarik investasi hijau dan berkelanjutan, terutama dalam kaitannya dengan pengembangan industri kendaraan listrik (Electric Vehicle-EV).
Apalagi, investasi dunia yang terkait dengan EV di ASEAN pada 2022 meningkat tajam hingga 570 persen pada sekitar US$18 miliar. Oleh karena itu, Bahlil mengingatkan pentingnya perumusan bersama formulasi pengembangan ekosistem EV di ASEAN.
“Karena Indonesia mengembangkan [ekosistem EV] sendiri, Malaysia sendiri, Vietnam, Thailand, hampir semua negara sedang mengembangkan ekosistem EV. Dan ini adalah bagian terpenting yang kita rumuskan,” ujar Bahlil dalam keterangannya, Minggu (20/8).
Dengan besarnya pertumbuhan investasi EV, Bahlil mengatakan kawasan ASEAN terbukti menjadi tujuan utama investasi. Ditambah lagi, sepuluh produsen EV global teratas hadir di ASEAN, dan 9 dari 10 produsen baterai listrik aktif berinvestasi di kawasan ASEAN.