Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan jam kerja fleksibel dan bekerja dari rumah (work from home) yang telah berlaku sejak masa pandemi dapat mempengaruhi besaran pagu anggaran kementeriannya ke depan. Pasalnya, jam kerja mereka lebih panjang dibandingkan sistem bekerja konvensional.
Memang, jika mengacu pada waktu kerja di kantor, mereka bisa mulai bekerja pukul 07.30 pagi dan selesai pada jam 17.00 sore. Namun, dengan jam kerja fleksibel, pekerjaan mereka biasanya baru berakhir hingga 11 malam.
"Akhir jam kerja official-nya jam 05.00 pm. Mulainya 07.30 pagi selesai 05.00 sore. Namun akhir pekerjaan itu bisa sampai jam 11.00 malam. Karena tadi, kita bisa sekarang rapat malam hari sesudah makan malam masing-masing di rumah," ujarnya di Komisi XI, Senin (5/9).
Dengan jam kerja yang lebih lama itu, kata Sri Mulyani, otomatis formula upah lembur juga perlu diubah dan menyesuaikan kebutuhan. Selain itu, tempat kerja yang beubah menjadi lebih fleksibel juga memunculkan sebuah pemikiran bagaimana sistem insentif baru perlu didesain kedepan.
"Memang kelihatannya aktivitas fisiknya tidak seperti dulu. Ini nanti yang akna mempengaruhi juga dari sisi kita mendesai reward dan punishment, untuk melihat dan mengukur kinerja dari seluruh teman-teman Kemenkeu. Implikasi yang sangat terlihat dari sisi lembur. kalau dulu kan, paid leaving after 05.00 pm jadi lembur, kalau sekarang tiap hari menjadi lembur, karena kita bekerja sebenarnya 23 jam dalam hal ini," jelasnya.