Jakarta, FORTUNE - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) ke-39 Jimmy Carter, meninggal dunia, pada Minggu (29/12) waktu setempat dalam usia 100 tahun.
Petani kacang yang memenangkan kursi kepresidenan setelah skandal Watergate dan Perang Vietnam, itu tutup usia setelah lebih dari setahun mendapatkan perawatan intensif di kediamannya di Plain, Georgia– tempat dimana ia dan sang istri Georgia, menghabiskan sebagian besar hidup mereka, kata The Carter Center.
"Pendiri kami, mantan Presiden AS Jimmy Carter, meninggal dunia siang ini di Plains, Georgia," kata Carter Center dalam unggahan di platform media sosial X dikutip dari Associated Press, Senin (30/12).
Melansir Reuters, Carter, seorang Demokrat, diangkat sebagai Presiden AS pada Januari 1977 setelah mengalahkan presiden petahana dari Partai Republik Gerald Ford dalam pilpres AS 1976. Masa jabatannya sebagai presiden selama satu periode ditandai oleh puncak perjanjian Camp David pada 1978 antara Israel dan Mesir, yang membawa stabilitas di Timur Tengah.
Namun, masa jabatannya juga diwarnai oleh resesi ekonomi, ketidakpopuleran yang terus-menerus, dan krisis penyanderaan Iran yang menghabiskan 444 hari terakhir masa jabatannya. Carter kemudian mencalonkan diri untuk pemilihan ulang pada 1980, namun kalah dari calon penantang dari Partai Republik Ronald Reagan, mantan aktor dan gubernur California.
Meski begitu, Carter dikenal dengan reputasi sebagai seorang yang berdedikasi pada kemanusiaan. Ia secara luas dipandang sebagai mantan presiden yang lebih baik daripada saat ia menjadi presiden. Para pemimpin dunia dan mantan presiden AS memberikan penghormatan kepada sosok yang dinilai penyayang, rendah hati, dan berkomitmen pada perdamaian di Timur Tengah.
"Perannya yang signifikan dalam mencapai perjanjian damai antara Mesir dan Israel akan tetap terukir dalam catatan sejarah," kata Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam sebuah posting di X.
Carter Center mengatakan akan ada upacara penghormatan publik di Atlanta dan Washington. Acara-acara ini akan diikuti oleh pemakaman pribadi di Plains. Pengaturan akhir untuk pemakaman kenegaraan mantan presiden tersebut masih tertunda, menurut pusat tersebut.