Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Logo Jobstreet/jobstreet.com
Logo Jobstreet/jobstreet.com

Intinya sih...

  • Aktivitas rekrutmen pada semester II 2025 diprediksi lebih aktif dibandingkan dengan 2024.

  • Sebanyak 44 persen perusahaan berencana menambah karyawan permanen pada paruh pertama tahun ini.

  • Pekerja perlu menguasai keterampilan digital dan alat AI, melamar posisi yang paling aktif dicari, dan membangun personal branding secara profesional.

Jakarta, FORTUNE - Laporan terbaru dari Jobstreet by Seek dan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan dinamika menarik di pasar tenaga kerja Indonesia. Di satu sisi, terdapat optimisme perekrutan dari sisi perusahaan, tapi di sisi lain jumlah angkatan kerja yang meningkat menciptakan persaingan yang kian ketat bagi para pencari kerja. Situasi ini terungkap dalam laporan eksklusif Jobstreet "Hiring, Compensation, & Benefits 2025" yang dirilis bersamaan dengan data BPS, dikutip Jumat (16/5).

Berdasarkan survei Jobstreet terhadap lebih dari 1.200 praktisi rekrutmen dan SDM, prospek perekrutan pekerjaan dinilai positif. Sebanyak 42 persen responden memprediksi aktivitas rekrutmen pada paruh kedua 2025 akan lebih aktif dibandingkan dengan 2024. Selain itu, 44 persen perusahaan berencana menambah karyawan permanen pada paruh pertama tahun ini.

Data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS per Februari 2025 memperkuat gambaran pasar tenaga kerja. Sakernas mencatat peningkatan jumlah angkatan kerja menjadi 153,05 juta orang, terjadi kenaikan signifikan sebanyak 3,67 juta orang dari tahun sebelumnya.

Jobstreet mencermati, peningkatan angkatan kerja ini, sebagian terjadi usai gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), menyebabkan persaingan yang semakin ketat di kalangan kandidat pencari kerja. Ironisnya, pada waktu yang sama, perusahaan justru menghadapi "talent war", berlomba mendapatkan talenta terbaik dengan keahlian spesifik, terutama pada bidang teknologi dan digitalisasi, yang permintaannya meningkat.

Dinamika pasar yang unik ini menuntut para pencari kerja untuk beradaptasi. Oleh karena itu, demikian laporan tersebut, para pencari kerja perlu menyiapkan diri secara strategis agar tidak hanya sebatas mencari dan melamar pekerjaan, tetapi juga memastikan bahwa mereka menjadi talenta yang menonjol dan relevan di mata perusahaan.

Dalam laporannya, Jobstreet membagikan beberapa strategi kunci bagi para pencari kerja agar tetap unggul di tengah pasar tenaga kerja yang dinamis:

  1. Kuasai keterampilan digital dan alat AI: Era digital menuntut penguasaan kemampuan relevan. Menurut laporan Jobstreet by SEEK, 71 persen perusahaan mulai mempertimbangkan pengetahuan dasar mengenai kecerdasan buatan (AI) dalam proses rekrutmen.

  2. Lamar posisi yang paling aktif dicari: Fokus pada posisi dengan permintaan tinggi dapat meningkatkan peluang. Berdasarkan data Jobstreet, posisi pada bidang marketing, HR, sales, finance, dan IT menjadi beberapa yang paling aktif dibuka sepanjang 2024.

  3. Bangun personal branding profesional: Citra diri menjadi penting pada era digital. Para pencari kerja bukan hanya dinilai dari isi CV, melainkan bagaimana mereka membangun citra profesional.

  4. Pertimbangkan peluang kontrak atau paruh waktu: Jalur ini bisa menjadi langkah awal strategis untuk membangun pengalaman kerja dan jejaring (networking) profesional.

  5. Selektif dalam memilih perusahaan: Mencari perusahaan dengan jenjang karier yang jelas dan budaya kerja yang sehat adalah kunci untuk pertumbuhan dan kepuasan jangka panjang.

Editorial Team