Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Bali International Hospital di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Senin (27/12/2021). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.

Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo tengah mendorong terbentuknya organisasi negara-negara dengan hutan terluas di dunia seperti Indonesia, Brasil, Kongo, hingga Peru. Tujuannya untuk menciptakan aliansi strategis yang dapat menegosiasikan masalah-masalah mengenai produksi, harga, serta hak yang adil atas kredit karbon negara-negara anggotanya. 

Hal tersebut diungkapkan Menteri BUMN, Erick Thohir, saat menjadi pembicara kunci dalam Economic Outlook 2023 yang digelar CNBC Indonesia, Selasa (28/2).

"Saya tahu Pak Jokowi mendorong kerja sama apa, kita, Brasil, Kongo siapa tahu bisa jadi OPEC-nya hutan. Kalau ada minyak, ini OPEC-nya hutan," ujarnya.

Erick menilai, sebagai penjaga paru-paru dunia, sudah sepantasnya negara seperti Indonesia, Brasil dan Kongo mendapatkan bagian yang layak dalam perdagangan karbon global. Tidak seharusnya Indonesia hanya mendapat harga pasar sukarela (voluntary market) dari proyek-proyek kredit karbon. Sebab, di pasar mandatori proyek-proyek itu dihargai lebih mahal.

Editorial Team