Jakarta, FORTUNE – Indonesia menghadapi ketidakpastian global pada fundamental perekonomian. Dengan Situasinya tak bisa diprediksi. oleh karena itu, perlu berbagai upaya untuk bertahan dengan hati-hati dan penuh kewaspadaan.
Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua sebesar 5,44 persen termasuk yang terbaik di dunia. Inflasi juga masih terkendali kisaran 5,9 persen setelah pemerintah menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Ini juga kita syukuri, karena kalau dibandingkan dengan negara-negara lain, sekarang ini di Argentina sudah 83,5 persen, dengan kenaikan suku bunga sudah 3.700 basis poin,” ujarnya saat membuka Investor Daily Summit 2022, Selasa (11/10).
Sejumlah negara terus mengupayakan menjaga tingkat bunga dan inflasi serendah mungkin. Namun, kini situasi berubah seiring dengan kondisi global yang tak menentu, ditambah konfrontasi antarnegara dan dampak perubahan iklim.
“Sekarang, negara manapun dapat terlempar dengan cepat keluar jalur dengan sangat mudahnya,” katanya.
Hal ini semakin buruk, karena sudah ada sekitar 28 negara yang ‘antre’ pinjaman kepada lembaga moneter dunia (IMF). “Kita harus tetap menjaga optimisme, tetapi yang lebih penting ‘eling lan waspodo’,” ucapnya.