Jokowi Khawatir Aturan Deforestasi Uni Eropa Ganggu Perdagangan

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir proposal Regulasi Deforestasi melalui Deforestation Free Commodities Uni Eropa akan menghambat perdagangan. Padahal, kemitraan ASEAN-Uni Eropa seharusnya berkontribusi pada pemulihan ekonomi yang inklusif.
Menurut Jokowi, dalam situasi global yang dipenuhi krisis dan ancaman resesi, kebijakan perdagangan dan investasi semestinya bisa lebih dipermudah. “Indonesia ingin menekankan bahwa pembangunan yang inklusif dan bernilai tambah akan mendukung ketahanan ekonomi dunia secara berkeadilan. Dalam kaitan inilah Indonesia akan terus membangun industri hilirisasi,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Setkab, Rabu (15/12).
Jokowi menyampaikan, dengan hilirisasi, Indonesia bisa melakukan lompatan kesejahteraan dan mendorong pembangunan yang lebih inklusif, terutama berkenaan dengan kerja sama yang terjalin antara Indonesia dan Uni Eropa.
Pembangunan hijau dan berkelanjutan
Selain pembangunan ekonomi yang inklusif, hal penting kedua yang disampaikan Jokowi di KTT ASEAN-Uni Eropa adalah pembangunan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Meski saat ini dunia sedang dilanda krisis energi, namun transisi energi harus tetap dijalankan secara berkeadilan.
“Saya menghargai dukungan Uni Eropa terhadap Bali Energy Transition Roadmap yang dihasilkan KTT G20 bulan lalu. Kemitraan ASEAN-UE harus memobilisasi pembiayaan dan alih teknologi ramah lingkungan dan memperkuat ekosistem pengembangan energi baru terbarukan,” kata Presiden.