Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Presiden Joko Widodo dalam sambutan Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2023 yang disiarkan secara virtual, Kamis (7/12). (Tangkapan layar)

Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti realisasi investasi di Indonesia yang acap kali gagal karena masalah perizinan hingga pembebasan lahan. Padahal, menurutnya, pemerintah selalu melakukan penawaran dan pemasaran ihwal potensi investasi di Indonesia ke banyak negara.

"Dulu kita ini selalu berorientasi pada pemasaran terus, marketing terus, bicara investasi di Indonesia baik, begitu investor datang, pembebasan lahan gagal. Balik, tak jadi investasi. Investor datang lagi, ruwet perizinannya, balik, enggak jadi lagi investasi," kata dia dalam sambutan Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2023 yang disiarkan secara virtual, Kamis (7/12).

Berdasarkan fakta tersebut, Jokowi mengatakan fokus pemerintah saat ini bukan lagi tentang bagaimana memasarkan investasi, tapi bagaimana menyelesaikan masalah agraria.

Dorong penyelesaian masalah di dalam negeri

Dia pun mencontohkan urusan pembebasan lahan untuk pembangunan proyek PT Lotte Chemical Indonesia yang memiliki nilai investasi hingga US$3,9 miliar di Cilegon, Banten.

Pabrik petrokimia yang didirikan oleh perusahaan asal Korea Selatan itu memulai konstruksinya pada awal 2014. Namun, Jokowi mengatakan hingga beberapa tahun kemudian masih juga tidak selesai karena terganjal masalah pembebasan lahan.

"Lotte bertahun-tahun enggak selesai. Saya perintahkan kepada Pak Menteri Bahlil maksimal tiga bulan selesai urusan tanah, dua minggu diselesaikan rampung,” ujarnya seraya menyebut nama Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia.

Jokowi menekankan penyelesaian urusan agraria merupakan hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan realisasi investasi. 

“Percuma marketing ke semua negara [yang] berbondong-bondong datang kemudian, [tapi] urusan pembebasan lahan aja enggak rampung. Kalau ruwet [pengurusan lahannya] untuk apa marketing investasi?" katanya.

Genjot investasi untuk pertumbuhan ekonomi

Editorial Team

Tonton lebih seru di