Jakarta, FORTUNE - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengajukan permohonan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2 triliun pada tahun ini untuk pembelian sarana Kereta Rel Listrik (KRL).
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, mengatakan pengadaan KRL merupakan hal mendesak untuk mengatasi peningkatan jumlah penumpang. Hal ini juga diperlukan untuk mengganti KRL yang sudah mencapai masa konservasi atau pensiun.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta pada Senin (2/7), Didiek mengungkapkan bahwa volume penumpang KRL diperkirakan mencapai 345 juta pada 2024, meningkat 5 persen menjadi 362 juta pada 2025, dan mencapai 410 juta pada 2027. Oleh karena itu, butuh penggantian 1.080 unit KRL yang telah berusia lebih dari 30 tahun.
"Jika jumlah trainset tidak mencukupi sementara jumlah penumpang bertambah, akan terjadi kelebihan penumpang, terutama pada jam-jam sibuk," kata Didiek.
KAI memastikan dana pengadaan armada KRL Jabodetabek ini tidak semuanya berasal dari PMN, tetapi ada juga dari shareholder loan dan pinjaman dari bank.