Jakarta, FORTUNE – Pelaksanaan Program Kartu Prakerja dengan skema normal akan dibuka pada triwulan pertama 2023. Program tersebut ditargetkan akan menjangkau 1 juta penerima, dengan metode pelatihan secara offline, online, dan hybrid. Insentif yang diberikan pun akan disesuaikan.
“[Kartu Prakerja] menjadi program dengan platform teknologi. Karena apabila dengan sistem analog atau manual, tidak mungkin ada satu kementerian bisa meng-handle pendaftaran 40,8 juta [anggota] dan memprosesnya. Jadi, kalau tidak menggunakan digital, tidak menggunakan AI, ini tidak bisa. Termasuk juga bagaimana menyeleksi inclusiveness. Kalau kita tidak menyaring dengan teknologi, tentu akan sulit,” kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangan yang dikutip Selasa (20/12).
Dia menambahkan Kartu Prakerja sangat menarik animo masyarakat, dan menjadi satu-satunya program Government to People yang paling luas di Indonesia. Inklusivitas Program Kartu Prakerja yang menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat menjadi salah satu indikator keberhasilan. Pemanfaatan teknologi digital dalam penyelenggaraan program ini juga sejalan dengan kondisi pandemi yang sedang dihadapi.