Jakarta, FORTUNE - Kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mencakup pemberlakuan tarif sebesar 25 persen pada impor dari Meksiko dan Kanada, dinilai dapat mengancam perdagangan global, khususnya ekspor dan impor AS.
Kebijakan tersebut berpotensi memengaruhi arus barang dari negara-negara lain yang mengimpor produk-produk pertanian AS, yang pada gilirannya dapat memicu terjadinya pembalasan dari negara-negara seperti Tiongkok, Kanada, dan Meksiko.
Ketiga negara tersebut merupakan pasar penting bagi ekspor pertanian AS, dengan nilai transaksi yang sangat besar.
Menurut ekonom, tarif ini akan menyebabkan harga barang-barang kebutuhan pokok di AS, seperti daging, produk susu, buah-buahan, serta sayuran segar, mengalami kenaikan. Hal ini akan membebani konsumen di AS. Selain itu, langkah balasan dari negara-negara mitra dagang utama AS, khususnya yang berhubungan dengan perdagangan produk pertanian, dapat merugikan sektor ekspor pertanian AS yang tercatat senilai sekitar US$190 miliar.
Diketahui, Meksiko, Kanada, dan Tiongkok merupakan konsumen utama produk pertanian AS. Pada 2023, ketiga negara ini mengimpor barang-barang pertanian AS dengan nilai total mencapai US$94 miliar. Oleh karena itu, kebijakan tarif ini berisiko memperburuk hubungan dagang dan menghentikan sebagian besar transaksi tersebut.
Pada masa jabatan Trump sebelumnya, kebijakan tarif juga menyebabkan turunnya ekspor pertanian AS, dengan kehilangan sekitar US$27 miliar, termasuk hampir US$25,7 miliar dolar AS yang hilang karena tarif yang diterapkan oleh Tiongkok. Sebagai contoh, banyak pembeli kedelai dari Tiongkok yang bergegas membeli pasokan dari AS sebelum pelantikan Trump karena khawatir dengan ancaman tarif yang akan dikenakan pada produk pertanian mereka.