Jakarta, FORTUNE - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, yang berada di bawah Holding BUMN Danareka, menutup tahun 2025 dengan realisasi investasi mencapai Rp4,87 triliun. Sepanjang periode tersebut, pemanfaatan lahan tercatat 93,67 hektare, menandai akselerasi aktivitas industri di kawasan ini.
Direktur Utama KEK Industropolis Batang, Ngurah Wirawan, menilai capaian tersebut sebagai sinyal kuat meningkatnya kepercayaan investor internasional terhadap kawasan industri di Indonesia.
“Industropolis Batang hadir sebagai kawasan industri modern yang terhubung dan siap menyambut industri masa depan Indonesia. Capaian tahun ini menunjukkan bahwa kita berada di jalur yang tepat dalam mendorong realisasi investasi industri nasional,” ujar Ngurah dalam pernyataan resmi, Senin (22/12).
Sepanjang tahun ini, 12 investor dari Hong Kong, Singapura, Malaysia, Indonesia, dan Cina sudah menanamkan modal. Para investor tersebut mengembangkan berbagai sektor strategis, mulai dari baterai, otomotif, alat kesehatan, garmen, furnitur luar ruang, makanan dan minuman, alas kaki, baja, tekstil, hingga industri kemasan.
"Komposisi sektor yang beragam ini memperkuat ekosistem industri yang lengkap, modern, dan berdaya saing global," ujar Ngurah.
Tak hanya mencatat nilai investasi, kinerja 2025 juga membawa proyeksi penyerapan lebih dari 9.000 tenaga kerja, sekaligus memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat Jawa Tengah. Sejumlah perusahaan bahkan telah memulai kegiatan operasional lebih awal, salah satunya PT Fondfashion Seamless Garment, yang memanfaatkan Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) sambil menunggu rampungnya fasilitas utama.
"Investor lainnya akan beroperasi secara bertahap pada 2026, 2027, dan 2028, sehingga aktivitas ekonomi di kawasan akan terus meningkat dari tahun ke tahun," ujar Ngurah.
Capaian tahun ini juga diperkuat kehadiran investor berskala besar seperti PT LBM Energi Baru Indonesia, perusahaan pendukung industri kendaraan listrik (EV) yang menjadi penyerap lahan terbesar dengan luas 31,72 hektare, guna memperkuat rantai pasok EV nasional.
Sementara itu, Yotrio / JJD Outdoors, produsen furnitur luar ruang berorientasi ekspor, turut memberikan kontribusi signifikan terhadap proyeksi kebutuhan tenaga kerja, khususnya untuk memenuhi permintaan pasar Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Menurutnya, seluruh capaian ini sejalan dengan Asta Cita pemerintah, terutama agenda penguatan industri nasional, penciptaan lapangan kerja berkualitas, dan akselerasi hilirisasi.
"KEK Industropolis Batang menjadi ruang nyata di mana agenda pembangunan tersebut hadir dalam bentuk kawasan industri yang produktif, inklusif, dan berkelanjutan," katanya.
