Kemenkes Investigasi Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Kesehatan membentuk tim investigasi kasus gangguan ginjal akut misterius yang menurut catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia telah mencapai 131 kasus, dan telah dilaporkan sejak Januari hingga Oktober 2022.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Indonesia, Siti Nadia, mengatakan tim tersebut bertujuan mengungkap penyebab penyakit dan menangani laju kasus kematian tersebut.
"Kementerian Kesehatan telah membentuk tim terdiri atas Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) untuk penyelidikan dan penanganan kasus gangguan ginjal akut misterius," ujarnya seperti dikutip Antara, Kamis (13/10).
Berdasarkan catatan Kemenkes, ada tambahan tiga kasus gagal ginjal akut pada anak per 3 Oktober 2022. Sehingga total pasien yang masih dalam proses penanganan saat ini berjumlah 40 anak usia balita hingga delapan tahun.
Diskusi dengan tim dari Gambia
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes) Kemenkes RI telah menerbitkan Keputusan Dirjen Yankes nomor HK.02.92/I/3305/2022 tentang Tatalaksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal.
"Hasil pemeriksaan laboratorium Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), hingga kini tidak ditemukan bakteri atau virus yang spesifik," katanya.
Hasil diskusi dengan tim dari Gambia, Afrika, yang mempunyai kasus serupa tentang dugaan ke arah konsumsi obat yang mengandung etilen glikol, kata Nadia, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
"Tapi hal ini perlu penelitian lebih lanjut, karena tidak terdeteksi dalam darah," ujarnya.
Kemenkes hingga saat ini sedang berkoordinasi dengan pakar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengadakan investigasi kasus di Gambia untuk mengetahui hasil investigasi.