Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam APBN KiTA, Jumat (26/4). (Tangkapan Layar)

Intinya sih...

  • Keseimbangan primer masih positif Rp97,1 triliun, lebih tinggi dari target UU APBN yang sebesar -Rp25,5 triliun.
  • Pendapatan negara naik tipis 0,3%, belanja negara tumbuh 14,1% dari periode yang sama tahun lalu.

Jakarta, FORTUNE - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp309,2 triliun atau 1,37 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) per akhir Oktober 2024. Meski demikian, angka tersebut masih di bawah desain defisit dalam Undang-Undang APBN 2024 yang dipatok sebesar Rp522,8 triliun atau 2,29 persen terhadap PDB.

"Defisit APBN secara total Rp309,2 triliun ini artinya 1,37 persen dari GDP dibandingkan UU APBN yang didesain dengan rancangan defisit Rp522,8 triliun. Itu masih lebih kecil dan dalam total defisitnya adalah 2,29 persen dari GDP," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTA, Jumat (8/11).

Editorial Team

Tonton lebih seru di