Jakarta, FORTUNE – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) angkat suara perihal banyak turis asing nakal yang melanggar aturan saat berkunjung di Bali. Kementerian mengatakan, wisatawan di satu sisi memang dibutuhkan untuk pertumbuhan ekonomi, namun mereka tetap harus menghormati berbagai aturan maupun kearifan lokal yang berlaku di masyarakat.
Sebelumnya, viral kabar yang menyebutkan 17 wisatawan mancanegara di Bali mengirim petisi ke Kantor Camat Kuta Selatan. Petisi ini dilayangkan karena merasa terganggu dengan suara kokok ayam yang terdengar tiap hari di lokasi dekat mereka menginap.
“Ini sebetulnya karena euforia berlebihan karena banyak wisatawan yang datang sekarang ke Bali, tapi rupanya mereka sudah mulai komplain. Wisatawan komplain sama daerah, sama destinasi. Ini terbalik-balik,” kata Plt Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Frans Teguh dikutip dari Antaranews, Kamis (9/3).