Jakarta, FORTUNE – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan bahwa nilai pasar domestik industri fesyen akan mencapai US$7,72 miliar atau lebih dari Rp125 triliun pada 2024.
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan proyeksi tersebut didasarkan pada tiga sektor utama, yakni apparel, aksesoris, dan alas kaki.
“Sektor industri fesyen diproyeksikan terus tumbuh per tahun rata-rata 4,26 persen hingga tahun 2029, dengan nilai pasar hingga US$9,6 miliar (Rp156,47 triliun),” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Kemenperin, Senin (10/6).
Menurutnya, proyeksi ini nantinya masih bisa terus meningkat seiring dengan pertumbuhan sektor manufaktur nasional. Dengan demikian, para pelaku industri kreatif pun mendapatkan satu peluang besar untuk bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan merebut pasar domestik, di tengah persaingan produk impor.
“Saat ini terdapat 962.000 industri fesyen di dalam negeri, yang terdiri dari sektor tekstil, pakaian jadi, kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, yang mengalami kenaikan sebesar 12 persen dibanding tahun sebelumnya. Sektor tersebut tergolong padat karya, dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 1,6 juta orang,” kata Agus.
Dia juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan konsumsi pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya naik 7,02 persen secara tahunan pada kuartal II/2023.
“Pertumbuhan setinggi itu belum pernah dicapai, setidaknya sejak tahun 2010 atau 14 tahun terakhir,” katanya.