Jakarta, FORTUNE - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tengah mengkaji enam proyek potensial untuk penampungan karbon atau carbon capture, utilization, and storage (CCUS) sektor hulu migas. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan kapasitas penampungan karbon di Indonesia mencapai total 1,5 gigaton
Keenam proyek potensial penampungan karbon yang sedang dikaji pemerintah tersebut nantinya akan menambah deretan lokasi penerapan CCUS. "Pertama, proyek di Gundih yang merupakan pengembangan antara ITB, J-Power, dan Janus," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (15/10).
Di luar itu, terdapat pula proyek karbon dioksida dari proyek Sukowati melalui Enhanced Oil Recovery (CO2-EOR) yang dikembangkan PT Pertamina EP dengan menggandeng Japex dan Lemigas. Lalu, ada penerapan CCSU dan EOR lainnya yang juga tengah dikaji di lapangan Limau Biru oleh Japex dan Lemigas yang juga terlibat dalam proyek MRV methodology.
Dua proyek selanjutnya adalah Sink Match oleh ITB dan Janus, serta CCUS di Tangguh oleh BP Berau Ltd dan ITB. "Dari tiga proyek CCUS di Gundih, Sukowati, dan Tangguh diharapkan bisa menyimpan CO2 sebanyak 50 juta ton nantinya," ujar Tutuka.