Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ketua KPK Nawawi Pomolango memberikan sambutan pada pembukaan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024 di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (9/12/2024). (Doc: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Intinya sih...

  • Ketua KPK sementara, Nawawi Pomolango, menyatakan masih banyak LHKPN pejabat negara yang tidak mencerminkan keadaan sebenarnya. Ditemukan indikasi penerimaan suap dan gratifikasi.
  • Nawawi mendorong instansi untuk membuat LHKPN sebagai instrumen penting dalam pertanggungjawaban pejabat publik. KPK juga menemukan kelemahan dalam sistem fungsi monitoring di berbagai sektor.
  • KPK melakukan upaya pencegahan korupsi di pemerintah daerah dengan fokus pada 8 area intervensi. Indeks pencegahan korupsi daerah sebesar 75 pada 2023, dengan capaian upaya pencegahan korupsi Rp114,3 triliun.

Jakarta, FORTUNE – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara, Nawawi Pomolango, mengatakan masih banyak laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) yang belum mencerminkan keadaan sebenarnya.

Hal ini cukup memprihatinkan karena ditemukannya banyak indikasi penerimaan suap dan gratifikasi. "Kebenaran isi laporan masih memprihatinkan. Pemeriksaan LHKPN masih menemukan indikasi penerimaan suap dan gratifikasi," ujarnya dalam Pembukaan Hari Antikorupsi Sedunia 2024, Senin (9/12).

Editorial Team

Tonton lebih seru di