Jakarta, FORTUNE – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai memberatkan nelayan saat akan melaut. Ketua Pelaksana Harian Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Dani Setiawan, mengatakan bahwa nelayan kecil akan membeli BBM dengan harga yang lebih tinggi dari harga resmi yang ditetapkan pemerintah.
Saat ini nelayan membeli solar secara eceran dengan harga 8.000-9.000 rupiah per liternya. Sementara, harga yang ditetapkan pemerintah untuk solar adalah Rp6.800 per liter. Dani mengatakan, dengan kebijakan baru itu, nelayan tidak memiliki pilihan.
“Hal ini terjadi karena sedikitnya infrastruktur distribusi BBM subsidi untuk nelayan (SPBUN). Jadi meskipun kuota ditambah, kalau SPBUN masih sedikit, akan percuma,” katanya kepada Fortune Indonesia, Senin (12/9).
Sementara itu, nelayan memang harus tetap melaut untuk melanjutkan hidup, meski situasi saat ini memang sulit. ”Karakteristik usaha nelayan kecil yang mengandalkan operasi penangkapan ikan harian, menyebabkan mereka hanya bisa mendapatkan penghasilan jika mereka pergi ke laut mencari ikan,” tuturnya.
