Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Presiden Jokowi saat menyerahkan BLT kepada para pedagang di Pasar Harjamukti, Cirebon. Rabu (13/4). (dok. Setkab)

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai kondisi ekonomi makin baik dengan adanya peningkatan daya beli di tengah masyarakat. Hal ini mengakibatkan, para pedagang membutuhkan tambahan modal usaha untuk memenuhi permintaan pasar.

“Kalau kita lihat, di pasar-pasar mulai ramai, ramai sekali, apalagi menjelang Hari Raya Idulfitri. Ada peningkatan daya beli, sehingga modal usaha bagi para pedagang diperlukan, karena kadang-kadang memerlukan tambahan untuk memperbanyak barang-barang yang ada,” ujar Jokowi saat berkunjung ke Pasar Kanoman, Cirebon, Rabu (13/4).

Pada kesempatan tersebut, dia membagikan sejumlah bantuan bagi masyarakat, mulai dari Bantuan langsung Tunai (BLT) minyak goreng dan ibu-ibu penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Selain itu, Jokowi juga membagikan modal usaha kepada para pedagang di Pasar Kanoman sebesar Rp1,2 juta.

Pusat perekonomian mulai ramai kembali

Presiden Jokowi memberikan BLT kepada salah satu pedagang di Pasar Kanoman, Cirebon, Rabu (13/4). (Tangkapan layar)

Presiden berpendapat bahwa kondisi pandemi yang makin baik berjalan selaras pemulihan ekonomi di masyarakat yang terus diupayakan oleh semua pihak. Jokowi melihat saat ini semakin banyak kegiatan ekonomi mulai meningkat di pusat perekonomian seperti pasar. Apalagi, Idulfitri semakin dekat dan masyarakat mulai membelanjakan uangnya.

“Karena kondisi Covid sudah menurun, mereka memulai usahanya lagi di pasar-pasar, sehingga beberapa membutuhkan suntikan untuk memulai usahanya, dan sudah kita (Pemerintah) berikan,” ucap Presiden Jokowi.

Dalam rangkaian kunjungan yang sama, Presiden juga meminta sebagian pedagang di Pasar Harjamukti, Cirebon, untuk benar-benar menggunakan bantuan modal usaha sesuai peruntukkannya. “Untuk tambahan modal usaha. Ingat, jangan untuk beli HP (handphone),” katanya.

Kemacetan lalu-lintas pun mulai banyak terjadi

Editorial Team

Tonton lebih seru di