Jakarta, FORTUNE - Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) menyatakan konsumsi rokok mengurangi belanja kebutuhan pokok rumah tangga.
Hal tersebut disampaikan CISDI dalam peluncuran dua riset terbaru bertajuk Efek Crowding-out Konsumsi Tembakau di Indonesia dan Efek Kemiskinan Akibat Konsumsi Tembakau di Indonesia.
Riset Efek Crowding-out Konsumsi Tembakau di Indonesia mencatat, rata-rata keluarga dan rumah tangga menggunakan 10,89 persen anggaran bulanan untuk membeli rokok. CISDI menyebut, rumah tangga dengan perokok rata-rata lebih mengurangi anggaran belanja untuk kebutuhan.
“Dengan kata lain, keluarga perokok mengurangi anggaran rumah tangga untuk komoditas lain, seperti makanan, pakaian, pendidikan, hingga kesehatan untuk membeli rokok,” tutur I Dewa Gede Karma Wisana, selaku Principal Investigator riset CISDI melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (31/8).