Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi penggunaan kompor listrik. (Doc: PLN)

Jakarta, FORTUNE - Program konversi kompor gas menjadi kompor listrik atau induksi masih menghadapi berbagai kendala di lapangan. Salah satunya ketidaksesuaian teknologi kompor induksi untuk pelanggan listrik bersubsidi. 

Seperti diketahui, hingga saat ini subsidi tarif listrik diberikan untuk pelanggan PLN berdaya 450VA dan 900VA. Namun, rata-rata kompor induksi saat ini membutuhkan daya terpasang minimal 1.300VA agar bisa berjalan optimal.

"Ini masalahnya kesiapan teknologi, atau saudara-saudara kita yang tadinya subsidi mau enggak naik ke 1.300 VA," kata Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana dalam konferensi pers, Selasa (13/1).

Menurut Rida, jika program ini dipaksakan berjalan kepada seluruh masyarakat, mau tak mau kelompok masyarakat bawah harus melepas subsidi yang diberikan pemerintah dan mengalami pembengkakan tagihan listrik. 

Hal ini bisa menjadi masalah jika tak segera diselesaikan lewat mekanisme perbaikan skema subsidi atau penyediaan teknologi kompor induksi yang lebih hemat listrik. Terlebih, pelanggan listrik kategori 450 VA dan 900 VA mendominasi pelanggan listrik PLN secara keseluruhan. "Karena ini menyangkut 35 juta pelanggan yang sudah bisa, tapi kemudian (ada masalah) karena teknologinya saat ini belum seperti yang kita harapkan," jelas Rida.

Manfaat Konversi

Editorial Team

Tonton lebih seru di