Jakarta, FORTUNE - Kebijakan larangan ekspor batu bara yang diambil pemerintah membuahkan hasil. Pasalnya, per hari ini (5/1), pasokan batu bara tambahan yang telah diamankan PLN meningkat signifikan menjadi 13,7 juta ton dari hari sebelumnya yang sebesar 7,5 juta ton. Meski demikian, kondisi itu tak serta merta membuat ancaman krisis listrik di Indonesia lewat. Sebab masih ada 12,5 juta ton dari total 20 juta ton kebutuhan tambahan pasokan yang belum terpenuhi.
"Arahan Bapak Presiden sudah sangat jelas, bahwa tidak akan ada pemadaman dalam skala apapun. Maka untuk jangka pendek strategi PLN adalah upaya menghindari pemadaman. PLN harus memastikan 20 juta MT (metrik ton) batu bara untuk membuat ketersediaan pembangkit listrik dalam kondisi aman," kata Dirut PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan resminya.
Sebagai catatan, pasokan sebanyak 20 juta ton merupakan kebutuhan minimal untuk memenuhi 20 hari operasi sepanjang Januari. Jumlah itu terdiri dari 10,7 juta ton dari kontrak eksisting dan 9,3 juta ton tambahan untuk meningkatkan ketersediaan batu bara ke level aman.
Adapun total kontrak 13,9 juta ton batu bara yang telah diamankan hingga hari ini terdiri dari 10,7 juta MT kontrak eksisting PLN dan IPP, dan 3,2 juta ton kontrak tambahan. Tambahan pasokan ini akan masuk ke pembangkit PLN secara bertahap. Perseroan pun terus meningkatkan kecepatan dan efektivitas bongkar muat kapal pengangkut batu bara.
"Upaya kami salah satunya adalah memaksimalkan batu bara yang awalnya akan diekspor bisa dikirim ke pembangkit PLN," ungkap Darmawan.
Darmawan mengungkapkan, solusi permanen dan jangka panjang terkait pasokan energi primer PLN sangat dibutuhkan demi keandalan pasokan listrik ke masyarakat dan ketahanan energi nasional. PLN akan bekerja keras, efektif dan efisien dalam menjaga pasokan energi primer pembangkit.
Sebagai langkah antisipasi ke depan, PLN akan melakukan kontrak jangka panjang dan perikatan volume dengan swing 20 persen. Sementara harga batu bara tetap akan mengacu pada regulasi pemerintah dengan skema kirim Cost, Insurance and Freight (CIF/beli batu bara dengan harga sampai di tempat) atau skema Free on Board (FOB/beli batu bara di lokasi tambang).
Di tengah pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19, pasokan listrik yang andal sangat dibutuhkan. Untuk itu, PLN akan memastikan bahwa listrik tidak padam dengan memprioritaskan penyaluran batu bara bagi pembangkit-pembangkit listrik (PLTU) dengan level Hari Operasi-nya (HOP) rendah.