Jakarta, FORTUNE - Pekerja pemula dianggap tidak cukup siap memasuki dunia kerja, demikian hasil laporan terbaru General Assembly, penyedia pendidikan teknologi. Laporan itu mengungkapkan bahwa hanya 48 persen pekerja dan 12 persen eksekutif tingkat menengah yang percaya bahwa pekerja pemula saat ini memiliki kesiapan kerja yang memadai.
Masalah utama terletak pada kurangnya soft skill seperti komunikasi, kolaborasi, dan adaptabilitas. “Alur perekrutan pekerja pemula rusak. Perusahaan harus memikirkan ulang cara mereka merekrut, melatih, dan mengenalkan karyawan baru," ujar Jourdan Hathaway, Kepala Bisnis General Assembly, mengutip Fortune.com (26/11).
Hathaway menambahkan, program magang berbasis teknologi dan pelatihan keterampilan dapat memberikan pengalaman kerja nyata, sehingga pekerja baru bisa membangun soft skill sekaligus keterampilan teknis.