Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Penerapan Kendaraan Listrik di KTT G20/Dok Setwapres
Penerapan Kendaraan Listrik di KTT G20/Dok Setwapres

Jakarta, FORTUNE - Penyelenggaraan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali menggunakan kendaraan listrik untuk para Kepala Negara dan Delegasi yang hadir. Mulai dari kendaraan bus, mobil, hingga sepeda motor berbahan bakar listrik. 

Terkait hal ini, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menuturkan bahwa penggunaan kendaraan listrik pada KTT G20 Bali menjadi awal konversi penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan berbahan bahan listrik secara masif di Indonesia. 

fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tidak akan dicabut (setelah KTT), tetapi diteruskan untuk memulai kehidupan yang baru di Bali. Dan ini menjadi awal daripada proses penggunaan mobil listrik di Indonesia,” ungkap Ma'ruf melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (30/8). 

Lebih lanjut, Wapres juga mengharapkan  penggunaan mobil listrik secara masif ini tidak hanya di Bali, tetapi ke depan juga di daerah lainnya. “Habis itu Jakarta dan daerah lainnya. Itu saya kira hal yang pada hari ini kita mulai,” ungkapnya. 

Ini manfaat kendaraan listrik

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan kata sambutan pada acara peluncuran kendaraan listrik GrabElectric di kantor Kemnko Marves, Jakarta, Selasa (12/7). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja).

Adapun keuntungan dari penggunaan kendaraan listrik, kata Ma'ruf, selain hemat energi juga kecepatan dalam pengisian dayanya karena telah memanfaatkan teknologi yang canggih. 

“Saya tadi menyaksikan aplikasi tentang mobil listrik yang diatur sangat canggih dan secara otomatis. Menggunakan PLN mobile, dapat mengisi (daya) hanya dalam 15 menit, sudah terisi 100 persen. Artinya pengisiannya cepat sekali,” papar Ma'ruf. 

Sejalan dengan Wapres, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai penggunaan kendaraan listrik secara otomatis akan mengurangi impor bahan bakar energi Indonesia dari negara lain. 

“Sehingga dengan begitu kita tidak bergantung lagi kepada (pihak) luar terlalu banyak,” imbuhnya. 

Sebagaimana arahan Presiden, terang Luhut, konversi penggunaan kendaraan BBM ke kendaraan listrik akan dimulai pada akhir tahun ini hingga 2030. 

“Kita berharap nanti 2030 Indonesia akan sangat-sangat berkurang (kendaraan BBM-nya), karena akan menggunakan motor dan mobil listrik. Dan kita berharap terutama Jakarta nanti udaranya supaya bersih, untuk kesehatan kita semua,” pungkasnya. 

Ini kesiapan kendaraan listrik di KKT G20

Isu perubahan iklim jadi salah satu hal penting yang dibahas dalam KTT G20, Roma, Italia. (dok. Kemenkeu)

Berdasarkan data dari PLN, kendaraan listrik yang akan digunakan dalam KTT G20 di antaranya 616 mobil VVIP dan delegasi, 290 sepeda motor patroli pengawalan, dan 300 mobil operasional dengan berbagai merk. 

Untuk mendukung pengisian listrik kendaraan-kendaraan tersebut, PLN akan menyediakan 66 unit SPKLU beserta 4 cadangannya dan juga 21 unit Pengisian Cepat (Fast Charging) yang tersebar di berbagai lokasi. 

Selain itu, PLN juga akan menyediakan 200 unit Pengisian Rumah (Home Charging) di 10 lokasi. Tidak hanya PLN, perusahaan Toyota juga akan turut menyediakan SPKLU sebanyak 12 unit.

Editorial Team